Sebelum peristiwa heroik 10 Noember 1945 meletus, diawali dengan munculnya maklumat pemerintah Indonesia tanggal 31 Agustus 1945 yang menetapkan bahwa mulai 1 September 1945 bendera Sang Saka Merah Putih dikibarkan terus di seluruh wilayah Indonesia, gerakan pengibaran bendera tersebut mencapai klimaks yaitu pada insiden perobekan bendera di Yamato Hotel / Hotel Oranje nama pada zaman kolonial, dan sekarang bernama Hotel Majapahit yg terletak di jalan Tunjungan no.65 Surabaya. Insiden ini terjadi karena Belanda masih mengibarkan benderanya saat itu, dan pemuda Surabaya menganggap Belanda menghina kedaulatan Indonesia dan melecehkan gerakan pengibaran bendera Merah Putih yang sedang berlangsung. Setelah melakukan perundingan untuk menurunkan bendera Belanda dan akhirnya tidak disetujui oleh pihak Belanda dan belanda tidak mengakui kedaulatan Indonesia, maka terjadilah perkelahian dan insiden perobekan bendera Belanda Merah Putih Biru menjadi Merah Putih.
Setelah insiden perobekan bendera di Hotel Yamato itu, tgl 27 Oktober 1945 maka meletuslah pertempuran pertama antara Indonesia melawan tentara Inggris. Serangan -serangan kecil berubah menjadi serangan umum yang memakan banyak korban jiwa di kedua belah pihak. Dan semangat Heroik Arek-arek Soroboyo inilah yang menjadikan 10 Nopember dikatakan sebagai Hari Pahlawan.
Mental Heroik ini juga seharusnya ditanamkan pada generasi-generasi muda sekarang ini khususnya melawan penjajah yang sekarang secara tidak langsung menjajah mental generasi muda, menjajah perekonomian bangsa dan segala lini kehidupan bangsa. Karena itu peningkatan pendidikan karakter bangsa sekarang ini harus terus dijaga, tidak hanya menjadi tugas para pendidik di sekolah tapi juga orang tua dan semua lapisan masyarakat, begitu idealnya.
by : Ita
(Red : Dari berbagai sumber , majalah BPPFNI Reg.4)
Mental Heroik ini juga seharusnya ditanamkan pada generasi-generasi muda sekarang ini khususnya melawan penjajah yang sekarang secara tidak langsung menjajah mental generasi muda, menjajah perekonomian bangsa dan segala lini kehidupan bangsa. Karena itu peningkatan pendidikan karakter bangsa sekarang ini harus terus dijaga, tidak hanya menjadi tugas para pendidik di sekolah tapi juga orang tua dan semua lapisan masyarakat, begitu idealnya.
by : Ita
(Red : Dari berbagai sumber , majalah BPPFNI Reg.4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar